Tag Archive: Cilongok


Warga Tuntut Tempat Pengolahan Emas Ditutup

Warga-Tuntut-Tempat-Pengolahan-Emas-Ditutup
CILONGOK-Sedikitnya  50 warga RT 5 dan RT 6 Selasa (4/1) menggeruduk Balai Desa Karangtengah Kecamatan Cilongok. Mereka menuntut tempat pengolahan emas milik warga setempat ditutup, karena dinilai  sudah meresahkan.
Sebab limbah pengolahan emas yang mengalir ke selokan dan saluran sungai telah menyebabkan ikan mati serta tanaman padi menjadi rusak.
Perwakilan warga, Wahrudin Kamsu menjelaskan, selama ini warga  resah dengan kegiatan pengolahan emas yang dilakukan oleh Untung Waluyo (55) warga RT 5 RW 2 setempat.
Limbah pengolahan tersebut mengalir ke sungai melalui selokan yang menyebabkan ikan-ikan  mati. Kemudian, air yang sudah tercemar tersebut, juga mengalir ke sawah membuat tanaman padi yang baru berumur 20 hari menjadi rusak.
“Pengolahan emas sudah meresahkan warga. Limbah pengolahan membuat sungai tercemar yang berakibat mati ikan karena ada bahan kimia membahayakan seperti borak, portas dan merkuri. Selain itu tanaman padi di sawah yang airnya dialiri dari sungai yang tercemar juga menjadi rusak,”jelasnya. Baca lebih lanjut

11986533_10204951917017490_4129717987818129536_n

Berawal dari sebuah postingan warga di Group Facebook Group Cilongok City mengenai profil nenek Sandinem ini, akhirnya menggerakan warga khususnya warga Kecamatan Cilongok Kab. Banyumas untuk membantu nenek Sandinem ini, yang merupakan warga Desa Pageraji RT 2 RW 9, Kec. Cilongok, Banyumas. Dan aksi penggalangan dana pun sudah dilakukan di dalam group tersebut. Dan ada juga beberapa orang yang sudah melaporkan ke pihak2 terkait seperti desa dan pemda. Untuk warga di luar Cilongok, ataupun diluar Banyumas bisa saling membantu untuk meringankan beban keadaan ekonomi nenek Sandinem ini dengan menyalurkan dana bantuannya seperti yang tertera di gambar atas.

Semoga dengan bantuan ini kita bisa sedikit membantu keadaan ekonomi nenek Sandinem. Walaupun dimasa sulit seperti ini marilah kita membantu sesama yang lebih membutuhkan sebagai amal jariyah kita.

Gcc Baca lebih lanjut

image

Indra Defandra (tengah memegang buku) mempromosikan novel perdananya Cinta Naik Tangga di sebuah acara di halaman RRI Purwokerto, belum lama ini.

KETERBATASAN ibarat dua sisi mata uang. Bagi yang tidak kreatif, kondisi serba kekurangan bisa menjadi penghalang untuk berkarya. Namun bagi pribadi yang pantang menyerah, keterbatasan bisa menjadi pelecut motivasi.
Hal ini dirasakan Indra Defandra (30), pemuda asal Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Banyumas. Lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini akhirnya sukses menerbitkan novel perdananya meski proses penyusunan naskah dilakukan di tengah keterbatasan. Novel berjudul Cinta Naik Tangga terbitan CV Tebe Agnisna Mandiri, Bandung pada Desember 2013 lalu ini disusun saat penulis tidak memiliki komputer. Baca lebih lanjut

BANYUMAS – Seorang bocah berusia 12 tahun di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, harus bertahan hidup sambil menghidupi tiga adiknya. Empat bocah itu ditinggal ayahnya bekerja ke luar Jawa, sementara sang ibu meninggal akibat tertimpa longsor.

Spoilerfor Bocah Tasripin:

Tak mudah untuk menjangkau tempat tinggal empat bocah yakni Tasripin (12) bersama tiga adiknya, Riyanti (9), Dandi (7) dan Daryo (5). Setelah menempuh jalan menanjak dan bebatuan terjal, terlihat sebuah rumah terpencil di atas bukit di Dusun Pesawahan, Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok.

Kondisi rumah itu cenderung lembab sehingga tidak sehat bagi pertumbuhan anak-anak. Kawasan itu juga sering diselimuti kabut menjelang sore. Jarak dari pusat kota cukup jauh yakni sekira 30 kilometer.

Tasripin yang mestinya duduk di bangkus kelas VI SD, harus putus sekolah dan menjadi kepala keluarga sekaligus mengurus tiga adiknya. Empat anak itu ditinggal ayah, Narsun, dan kakaknya sejak enam bulan lalu untuk bekerja di kebun kelapa sawit di Kalimantan. Sementara ibunya, Satinah, meninggal dua tahun lalu akibat tertimpa tanah longsor.

Kini, Tasripin harus menjadi tumpuan hidup tiga adiknya. Dia harus mengambil alih tugas ayah dan ibu, mulai dari urusan mencuci pakaian, piring, dan mengurus keperluan rumah tangga lainnya. Baca lebih lanjut

 

BINTANG FILM; Salah satu adegan saat syuting Bintang Film yang mengambil lokasi di komplek Situ Elok Desa Pernasidi , Kecamatan Cilongok, Banyumas (wien/BNC)

BANYUMAS- Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah tampaknya menarik sejumlah produser film untuk menggarap film di wilayah ini. Kali ini Film Televisi (FTV) bernuansa Banyumas  kembali diproduksi oleh Rumah Produksi (Production House) Citrasinema. FTV berjudul Bintang Film yang mengambil lokasi syuting di Jakarta, Cilacap dan Cilongok Banyumas digarap oleh rumah produksi Dedy  Mizwar untuk kali kedua.

FTV sebelumnya berjudul Undangan Kuning yang juga mengambil lokasi di Banyumas  berhasil menduduki rating teratas. Keberhasilan film bernuansa Banyumas ini ternyata membuat sang produser Citrasinema , Dedy Mizwar ingin mengulangnya. “Kali ini kami serius menggarap film ini agar kembali meledak dan lebih baik dari sebelumnya,” ujar Kamayus, yang dipercaya menjadi Astrada dalam film ini.

Sementara Karsono Hadi , Sutradara dalam film ini mengatakan, kali ini seleksi pemain juga sangat ketat. Ratusan lebih peserta casting yang ikut selekasi terpaksa gagal. ” Kami memang tidak main main dalam meng casting merreka. Film ini harus digarap maksimal dengan memilih pemain yang juga bukan sekedar bisa main” ujar Kasrsono Hadi yang akrab dipanggil Pak De. Baca lebih lanjut

Yah buat iseng-iseng aja nih ma sekalian promosi daerah asal ,beberapa waktu lalu saya iseng-iseng ja maen ke cipendok dan saya jeprat-jepret photo pake handphone, yah hasilnya lumayan bisa buat postingan diblog n sekalian narsis…hehehe

lihat aja deh gan

Villa Cipendok

ni videonya gan

Low ada kesempatan ke tempat Wisata Curug Cipendok mampir lah ke Villa Cipendok, ya lumayan bisa buat narsisi-narsisan ..he

Perkembangan teknologi memang sangat pesat beberapa tahun belakangan ini. Dan salah satu faktor diantaranya boomingnya situs jejaring sosial Facebook dan itu juga berdampak  juga mewabah “penyakit” gila online dikalangan anak muda dan tak terkecuali di kampungku di kecamatan Cilongok. Dampak boomingnya situs jejaring sosial Facebook  juga berdamapak ada menjamurnya warnet di daerah yang terkenal dengan gula niranya itu.

Sudah hampir sekitar 5-6 warnet baru yang beroperasi di kecamatan cilongok. Itu baru di daerah cilongok belum diadaerah lain disekitar cilongok seperti ajibarang,pekuncen,wangon dan sekitarnya.

Setahu saya sekitar 2 tahun lalu warnet yang ada di cilongok itu hanya ada satu yaitu Estu Net (cabang Estu Net Ajibarang)yang buka di daerah samping bank BRI yang sekarang justru sudah tutup dan digunakan sebagai Pegadaian(kalau ga salah). Tapi coba tengok sekarang di daerah pertigaan Losari saja ada 3 warnet baru yaitu Central Net, On Net dan paling baru yaitu Fista 1 Net.

Perkembangan menjamurnya wrnet di daerah sekecil Cilongok ini memang sedikit banyak juga membantu juga, khususnya untuk para warga yang emang gaptek. Yah itung-itung bisa belajar internetan.

Dan ini beberapa daftar warnet-warnet di daerah Cilongok ( setahu Saya….)

1. Pelangi Net ( Kali Sari)

2.Central Net ( Losari)

3.Fista 1 Net ( Losari)

4.On Net ( Losari )

5.Ween Net (Pernasidi)

6.Hayu Net (Panembangan)

7.Arta Net (Cilongok)………

…..dan mungkin banyak lagi nantinya, yah sejauh ini cuma itu saja yang saya tahu…

Tak banyak orang tahu tentang tempat ini, Pule itulah nama tempat ini. Tempat yang indah dengan pemandangan alam yang asri, berada disebelah ujung timur desa Karang tengah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas,tepatnya 20 Km sebelah barat kota Purwokerto. Ditempat ini kita dapat menikmati pemandangan alam yang benar-benar indah,sungai dengan bebatuan-bebatuan besar dan juga pohon pule yang besar dan rimbun membuat tempat ini sangat cocok sekali untuk nongkrong bareng teman-teman diakhir pekan. Tapi memang tempat ini bukanlah tempat wisata resmi di daerah tersebut, tempat ini untuk warga sekitar lebih dikenal sebagai tempat kumpul muda-mudi di akhir pekan. Hampir setiap hari sabtu atau minggu banyak remaja-remaja yang memanfaatkan tempat ini untuk nongkrong bareng atau sekadar menikmati suasana indah tempat ini.

Namun yang disayangkan yaitu akses jalan ke tempat tersebut belum diaspal jadi ini membuat tempat ini sangat susah untuk dilalui karena jalannya masih bebatuan dan cukup menyulitkan pengendara motor. Dan beberapa waktu yang lalu saya sempat mendengar adanya wacana akan di bangunnya bendungan di sekitar Gunung Tugel,gunung yang tepat di daerah sekitar Pule yang rencananya akan digunakan sebagai pemangkit listrik tenaga air. Seperti halnya bendungan Serayu di daerah selatan Banyumas harusnya nanti tempat seperti Pule inipun bisa dijadikan tempat wisata alternative dan nantinya bisa mendatangkanbanyak keuntungan untuk warga sekitar.

Bukan itu saja pembangunan jalan yang nantinya dilakukan di akses jalan menuju Pule nantinya diharapkan bisa memperlancar laju perekonomian di daerah tersebut karena jalan tersebut memang sebagai jalan alternative menuju bebrapa desa seperti Sambirata, Panembangan dan Ragung. Jadi seandainya proyek bendungan tersebut jadi direalisasikan diharapkan kepada semua pihak untuk memperhatikan juga Pule ini dan jangan biarkan menjadi tempat wisata yang terabaikan. Terimakasih..

SendeCala BandSendeCaLa itu lah nama band kami,saat ini kami beranggotakan 4 orang yaitu Buddy(Bass,Vocal),Toyo(Gitar),Tito(Gitar,Keyboard)dan Uji(Drum).Kami hanyalah segelintir pemimpi yang berusaha berkarya walau hanya sebatas mimpi,mimpi menjadi band terkenal dan karya karyanya bisa diterima masyarakat. Pasti hal semacam itu pula yang dirasakan banyak anak2 muda diseluruh jagat dunia ini yang hoby bermusik dan memiliki band. “Menjadi terkenal” itulah tujuannya. Mungkin kalau bicara berkarya,kami band kelas kere yang hanya bermodal tekad dan mimpi ini pun tak kalah dengan band2 terkenal di Indonesia macam Peterpan,Ungu,Dmassiv atau yang lainnya. Karya kitapun sebenarnya bisa terkenal seperti karya karya mereka,tapi hanya satu kendala kita yaitu media. Ya..media,kendala itu pula pasti yang dirasakan oleh banyak anak2 muda yang berhasrat di dunia musik ini.
Tapi kini rasanya kalau kita mengandalkan luck atau keberuntungan sedangkan skill dan tampang kita pas2an itu semua hanya akan jadi mimpi.Bandito
Tapi tenang,sekarang kita sudah ada dijaman serba mudah hanya dengan sebuah Handphone pun kita bisa mendengarkan karya kita ke seluruh masyarakat. Saya pernah membaca sebuah tulisan di kaos yang bertuliskan “Record Your Own Band Songs” jadi sebenarnya kita bisa mengawalinya lewat usaha kita sendiri yaitu merekam sendiri karya kita walau tanpa label,atau dengan kata lain “musik indie label”.
Ingat kasus lagu Gaby yang sempat menggemparkan dunia musik Indonesia,dengan hanya sebuah rekaman HP saja dia bisa menjadi fenomena,dan kita pun harus yakin kalau kitapun pasti bisa..jadi mulai sekarang berkarya dan rekam lagu2 bandmu walau hanya menggunakan HP atau sejenisnya.Walau tak menjamin kepopuleran tapi yang pasti karya kita bisa dinikmati oleh banyak orang dan semoga menjadi jalan untuk meraih kesuksesan itu…