Alhamdulillah, Palestina Diakui di PBB

REPUBLIKA.CO.ID, Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat pada Kamis (29/11) akhirnya mengakui peningkatan status Palestina sebagai negara pemantau non anggota.

Berdasarkan hasil voting, Palestina mendapat dukungan mayoritas sebesar 138 anggota majelis umum PBB. Sementara itu, hanya sembilan negara anggota yang menolak dan 41 anggota lainnya memilih abstain.

Dengan status barunya ini, Palestina dapat bergabung dalam organisasi PBB serta terlibat dalam perjanjian internasional. Ini bisa menjadi langkah maju guna mengupayakan jalur diplomasi mewujudkan kemerdekaan negaranya.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menilai peningkatan status ini bisa menjadi nafas baru menuju negosiasi damai dengan Israel.

”Usaha kami ini tidak untuk mengakhiri proses negosiasi melainkan bertujuan mencoba napas baru untuk perundingan dan peletakan fondasi kuat acuan sesuai kerangka resolusi internasional yang sesuai,” katanya seperti dikutip AFP.

Bagi Israel, status ini bukan berarti ada pengakuan terhadap Negara Palestina. Negara zionis ini balik menuduh upaya tersebut dapat memicu terhenti bahkan rusaknya peta jalan damai keduanya. Penolakan Israel atas resolusi ini juga didukung sekutunya seperti Kanada dan AS.

Setelah Vuk Jeremic, Presiden Pertemuan Ke-67 Sidang Majelis Umum, mengumumkan hasil pemungutan suara itu, sambutan meriah datang dari ruang Sidang Majelis Umum.

Banyak duta besar dan diplomat menyambangi untuk berjabat tangan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas guna menyampaikan ucapan selamat mereka.

Palestina: Terima Kasih Indonesia!

Palestina: Terima Kasih Indonesia!
Perdana Menteri Palestina Ismail Haniya menerima secara khusus relawan kemanusiaan Indonesia yang tergabung dalam Komite Nasional untuk Rakyat Indonesia (KNRP).
Pada kesempatan tersebut KNRP menyerahkan secara langsung bantuan masyarakat Indonesia yang dikumpulkan melalui sejumlah lembaga kemanusiaan di Indonesia, di antaranya PKPU, ACT, Dompet Dhuafa, Darul Quran, Ikadi Jawa Timur, Bulan Sabit Merah Indonesia,  Spirit of Aqsho, dan Adara International Relief.Menurut Ketua KNRP Suripto, bantuan yang diserahkan dalam bentuk obat-obatan, alat kesehatan, dan uang tunai. “Total sumbangan berjumlah lebih kurang satu juta dolar (AS),” jelas Suripto.

Penyerahan bantuan dilakukan setelah pertemuan antara PM Haniya dengan rombongan Komisi I DPR dan Relawan Indonesia, di kediaman PM Haniya di Gaza, Kamis (29/11) petang.

PM Haniya menyatakan, sangat berterima kasih atas segala bentuk perhatian pemerintah dan masyarakat Indonesia terhadap rakyat Palestina. Ia mengungkapkan, rakyat Palestina senantiasa mengikuti aksi-aksi yang dilakukan oleh Pemerintah maupun rakyat Indonesia dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina.

“Melalui televisi kami menyaksikan, ribuan orang termasuk wanita dan anak-anak turun ke jalan untuk meneriakkan dukungan kepada perjuangan rakyat Palestina,” kata Haniya.

“Kami berterima kasih dan sangat menghargai mereka yang keluar rumah untuk melakukan aksi turun ke jalan mendukung perjuangan kami. Kami juga berterima kasih kepada mereka yang tidak keluar rumah, tetapi menadahkan tangan, berdoa  untuk kebebasan bangsa Palestina dari penjajahan Israel,” imbuh dia.

Lebih lanjut Haniya menyatakan, kedatangan delegasi Indonesia, yang secara geografis sangat jauh dari Palestina, membangkitkan semangat bangsa Palestina, sekaligus menunjukkan bahwa rakyat Palestina tidak sendirian menghadapi penjajahan Israel. “Ini juga sekaligus membawa pesannpenting kepada Israel bahwa Palestina tidak sendirian,” imbuh dia.

Haniya menyebutkan, bahwa kunjungan delegasi Indonesia ke Gaza bukanlah yang pertama kali. Namun kunjungan kali ini memiliki keunikan tersendiri. “Kunjungan dilakukan di saat bangsa Palestina tengah merayakan kemenangan dalam perang delapan hari. Kami banyak menerima ucapan selamat atas kemenangan ini,” tegas Haniya.

Agresi Israel terhadap rakyat Palestina, jelas Haniya, memang sangat menyakitkan. Tetapi hal tersebut makin menguatkan bangsa Palestina untuk meraih kemenangan. “Kemenangan menjadi teman bangsa Palestina,” tandasnya.

Ke depan Haniya terus mengharapkan kontribusi yang besar pemerintah dan rakyat Indonesia untuk memerdekakan Palestina. Sebelumnya, Kamis siang  relawan KNRP bersama rombongan Komisi I DPR juga diterima oleh Parlemen Palestina di Gedung Parlemen di Gaza.

Wakil Ketua Parlemen Palestina Ahmad Bahar menerima langsung delegasi Indonesia. Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan Pemerintah dan rakyat Indonesia atas perjuangan bangsa Palestina.