Category: Malaysia Indonesia


Kalau bicara Indonesia dan Malaysia yang muncul di benak pertama pasti adalah perselisihan, entah itu hal yang menyangkut kedaulatan ataupun hal2 yang menyangkut seni budaya. Dan kali ini saya mau bicara tentang musik di kedua negara ini, bukan maksud saya untuk membandingkan tapi hanya sekedar menilai saja dan sekalian bertukar informasi. Dan pastinya yang saya bahas disini pastilah mengenai kualitas musik dan saya akan sejajarkan musisi2 di kedua negara ini dengan kualitas yang hampir sama. Tidak seperti pada forum2 internet yang selalu membandingkan band2 indo sekarang dengan band2 Malaysia jaman dahulu, jelas tidak fair lah … Makanya di artikel ini saya akan rangkum dan sejajarkan musik2 di Indonesia dan Malaysia yang memiliki kualitas hampir sama. Dan silahkan kalian memilihnya .. Lihat dan dengarkan secara objektif yah …
1, Pop Shuvit ( Malaysia ) & Saint Loco ( Indonesia )

 


Baca lebih lanjut

Film 1 Lawan Satu, The Raid Versi Malaysia

Tidak mau kalah dari The Raid, Malaysia akhirnya membuat film yang serupa berjudul 1 Lawan Satu.

Kesuksesan film The Raid di Indonesia dan dunia membuat banyak pihak ingin membuat film lain dengan tema serupa. Mereka melihat kesuksesan The Raid sebagai sebuah tanda kebangkitan film-film beladiri. Wajar saja banyak produser dari dalam maupun luar negeri yang akhirnya ikutan untuk membuat film serupa. Salah satunya Malaysia, yang tertular untuk membuat film bertema sama.

Film Malaysia ini berjudul 1 Lawan Satu. Alur cerita film ini memang belum diberitahukan. Namun dari trailer yang sudah diluncurkan beberapa waktu lalu, film bela diri rasa Malaysia ini sepertinya juga akan banyak menampilkan adegan beladiri khas timur. Ya, seni beladiri yang ditampilkan di film Malaysia ini juga pencak silat. Baca lebih lanjut

Hari ini Komando Pasukan Khusus TNI AD berulang tahun. Banyak cerita menarik seputar operasi militer dan sejarah pasukan elite ini.

Tahun 1963 Indonesia terlibat konfrontasi dengan Malaysia. Presiden Soekarno memerintahkan Panglima TNI menggelar Operasi Dwikora untuk menggagalkan pembentukan negara Malaysia.

Tidak ada pernyataan perang resmi seperti saat operasi militer Trikora merebut Irian Barat. Karena itu TNI tidak mengirim pasukan secara terbuka. Mereka mengirim gerilyawan-gerilyawan untuk membantu Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) yang berperang melawan pemerintah Malaysia.

Walau disebut gerilyawan, sebagian besar anggotanya justru pasukan elite TNI. Seperti Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang sekarang disebut Kopassus. Selain itu ada juga Pasukan Gerak Tjepat (PGT) dari TNI AU. Seragam TNI diganti dengan seragam hijau TNKU. Identitas mereka pun dipalsukan untuk menghapus jejak keterlibatan Indonesia. Baca lebih lanjut

Kita tidak gentar! Kalau; mereka serang kita, sekaligus kita hancur leburkan Singapura. Ya, memang karena Singapura adalah pokok, mile stone di dalam life line of imperialism.
(Letnan Jenderal Ahmad Yani mengenai ancaman Nekolim)

Salah satu lagu yang pernah mewarnai jalan-jalan di Indonesia pada pertengahan tahun 60-an adalah lagu Ganyang Malaysia “Yok,..Kita Ganyang Tengku Abdul Rahman, Perutnya gendut kayak tempayan..” orang banyak mengira politik Ganyang Malaysia sebagai politik alih perhatian Bung Karno terhadap kondisi ekonomi yang carut marut, tapi sesungguhnya apa yang dicanangkan Bung Karno untuk menggagalkan proyek Neo Kolonialisme Federasi Malaysia merupakan buah dari pemikiran yang kritis terhadap perkembangan korektif Kapitalisme dan Imperialisme gaya baru.

Proyek pembentukan Federasi Malaysia dengan mencaplok Kalimantan Utara dan Singapura oleh Inggris melalui tangan Kuala Lumpur merupakan garis politik baru negara kolonialis itu membentuk jaringan imperialismenya seperti yang dilakukan di Timur Tengah atas pembentukan Irak, membantu penegakan rezim dinasti Saud di jazirah Arab dan membangun komunitas Israel di tengah-tengah bangsa Arab. Di Asia Tenggara Inggris membangun kantung-kantung koloninya guna mencegah meluasnya pengaruh paham kemerdekaan politik dan sosialisme dari Indonesia, Vietnam dan Burma. Proyek ini dibantu Amerika Serikat sebagai kelanjutan untuk mengcontain Indonesia. Tujuan utama dari politik Neo Kolonialisme dan Imperialisme adalah membuat agar negara-negara yang baru saja merdeka secara politik tetap memiliki ketergantungan ekonomi terhadap mereka, sehingga Kapital bisa terus terakumulasi. Baca lebih lanjut

Zaman Soekarno dan Soeharto, Malaysia tak berani sebut 'indon'

Orang Malaysia kerap menyebut Indonesia dengan sebutan ‘indon’. Kata-kata ini terasa sebagai pelecehan. Dalam salah satu bahasa, indon bisa diartikan sebagai pelacur. Sebutan indon pun dianggap identik dengan TKI dan pembantu.

Jika orang Indonesia marah, orang Malaysia mengeles. Mereka mengatakan sebutan Indon hanya merupakan singkatan. Indonesia dinilai terlalu panjang, sehingga disingkat Indon.

Dulu mana berani negeri jiran itu lecehkan Indonesia dengan sebutan indon. Masih jelas teriakan Presiden Soekarno mengobarkan Dwi Komando Rakyat (Dwikora) untuk berperang di perbatasan Sabah dan Serawak tahun 1963. Sejak itulah semboyan ‘ganyang Malaysia’ menjadi populer.

“Kalau kita lapar itu biasa

Kalau kita malu itu djuga biasa

Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang adjar! Baca lebih lanjut

Sultan Sulu: Kami ingin bergabung dengan Indonesia

Sultan Sulu Muizul Lail Kiram mengaku sangat frustasi terhadap konflik perebutan Sabah dan Serawak dengan Malaysia. Sebab itu, dia meminta bantuan Indonesia buat merebut kembali wilayah di utara Pulau Kalimantan itu.

“Saya akan menyerahkan kedaulatan Sulu kepada Indonesia asal Indonesia mau membantu mengembalikan Sabah dan Serawak kepada kami,” kata Sultan Muizul. Dia mengoreksi namanya bukan Sultan Mudarasulail Kiram.

Menurut dia, Mudarasulail adalah orang mengklaim sultan Sulu. Aslinya dia bernama Faizal Abdul Naim, warga negara Malaysia asal Malaka.

Berikut penuturan Sultan Muizul Lail Kiram saat dihubungi Faisal Assegaf dari merdeka.com melalui telepon selulernya, Kamis (14/3).

Jadi apa rencana Anda selanjutnya?

Saya hari ini ada di Ibu Kota Manila. Mungkin besok saya akan bertemu Presiden Benigno Aquino III. Saya akan minta kepada dia untuk segera mengakhiri konflik di Sabah Saya yakin Presiden Aquino akan menanggapi permintaan itu karena orang Sulu warga Filipina.

Anda jadi minta bantuan kepada pemerintah Indonesia? Baca lebih lanjut

 

[imagetag]

Tak hanya seni budaya Indonesia yang sering diklaim oleh negara tetangga Malaysia, bahkan hantu pocong pun bisa merambah Malaysia dan kemungkinan bisa diakui sebagai hak milik Negeri Jiran itu. Meski belum ada pengakuan resmi dari perkumpulan hantu sejagat, pocong di Malaysia diyakini menjadi hantu paling populer kedua setelah kuntilanak.

Hantu pocong di Malaysia lebih dikenal dengan sebutan hantu bungkus. Dalam beberapa tahun belakangan warga Malaysia sempat dihebohkan dengan kemunculan hantu pocong di beberapa tempat. Kabar belum lama ini menyatakan ada warga di Negara Bagian Penang pernah melihat hantu pocong. Bahkan di Kota Bayan Lepas hantu pocong terlihat di beberapa lokasi, seperti dilansir dari situs tekkaus.com. Beberapa warga Kampung Baru Sungai Ara dan Kampung Masjid memergoki pocong sedang berkeliaran pada tengah malam. Baca lebih lanjut

detail beritaKepolisian Malaysia mendapat motor patroli baru, Kawasaki Ninja 250. Motor sport ini akan menunjang kinerja kepolisian Malaysia dalam menjalankan tugas.

Kesatuan Unit Rondaan Bermotosikal (Unit Patroli Malaysia) mendapatkan 1.000 unit Ninja 250, edisi terbaru atau Kawasaki Ninja 2013. Motor dengan mesin 249cc ini sudah dilengkapi dengan fitur rem ABS (Anti-lock Braking System).

Unit patroli dengan Kawasaki Ninja 250 ini akan berkeliling di seluruh bagian negara Malaysia, termasuk spot-spot penting seperti kota-kota yang ramai dikunjungi turis, seperti Kuala Lumpur. Baca lebih lanjut

1

Malaysia selalu menjadi musuh bebuyutan bagi Indonesia di lapangan hijau. Yang paling mencolok adalah ketika Harimau Malaya mengalahkan Indonesia di final pertama Piala AFF 2010 dengan skor telak 3-0.

Bagaimana Tim Harimau Malaya bisa lebih kuat dari Indonesia dan mulai menyaingi dominasi Thailand di sepak bola Asia Tenggara?

Agung Harsya, wartawan Goal.com Indonesia menceritakan, Negeri Jiran itu memulainya dari yang paling dasar dan menentukan, pembinaan pemain berusia muda. Mereka memilih pemain secara terorganisir untuk direkrut masuk timnas U23 dan U19. Para pemain tersebut dimasukkan ke dalam tim Harimau Muda A dan Harimau B.

“Sebelum masuk ke dalam timnas U23 dan U19 mereka berada di tim Harimau A dan Harimau B. Para pemain yang masuk ke dalam Harimau Muda A adalah pemain-pemain yang tampil pada ajang SEA Games dan kompetisi elit yang berada di Malaysia. Sedangkan Harimau B yang bermain pada liga utama yang berada di Malaysia,” terang Agung.

Dengan begitu, katanya, tim yang dimiliki Malaysia utuh. Baca lebih lanjut

Sebentar lagi Piala AFF 2012 segera bergulir pada bulan November nanti. Kenangan begitu meriahnya ajang itu di Indonesia 2 tahun ( Piala AFF 2010 ) lalu membuat saya merasa rindu dengan suasana tersebut. Dimana semua orang dengan sepenuh hati menyanyikan lagu Garuda Didadaku dan dengan penuh semangat datang ke stadion mendukung timnas Indonesia. Bahkan waktu itu hampir semua orang entah itu yang memang dari dulu menyukai sepak bola sampai yang mungkin hanya ikut-ikutan, terus ikut mengikuti sepak terjang Timnas Indonesia di ajang dua tahunan tersebut. Itu saya lihat saat Indonesia bertanding pasti di beberapa jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter hampir semua menuliskan status dukungan terhadap Timnas Indonesia.

Dan kini Piala AFF 2012 segera bergulir tapi gaung itu seakan tak ada lagi kini. Baca lebih lanjut