Menjadi seorang pelacur mungkin bukan pilihan baik tapi apa jadinya jika orang tua malah mendukung? Tidak salah jika Indramayu sebuah kabupaten di Jawa Barat disebut sebagai penghasil terbesar pelacur terbesar di Indonesia. Seperti dituturkan oleh TR.

“Cari uang di indramayu itu susah terkadang orang tuanya menyuruh dan anaknya mau itu banyak, sebaliknya anaknya mau tapi orangtuanya tidak ijinkan juga banyak. Tetapi kebanyakan  kemauan sendiri”, tutur pemilik salah satu hiburan organ tunggal yang tidak mau namanya disebut ini.

TR mengaku bahwa dirinya sempat melarang anaknya untuk terjun ke dunia prostitusi seperti kebanyakan perempuan ditempatnya, tetapi si anak malah nekad dan pergi dari rumah saat dilarang.

“Ada juga yang melarang, seperti saya ke anak saya karena masih sekolah, begitu keluar dari smp saya tanya mau apa?. Kerja, nikah atau sekolah terserah tapi dia lari ke seni organ tunggal begitu, saya setuju waktu itu”, ceritanya kepada Tim MataWanita.com.

Lanjut TR, ternyata waktu organ sepi dia lari ke kafe karaoke di Tangerang.

” Begitu organ sepi anak saya lari ke kafe karaoke, lama-kelamaan baru ketauan dia kerja begitu. Saya marah dan kecewa, sudah dikasih pekerjaan tapi saat sepi dengan alasan jenuh dan cari kesenangan dia lari ke tangerang lalu ke Surabaya kerja di Dolly”, ungkap bapak 5 orang anak ini.

TR menambahkan bahwa ditempat tinggalnya begitu para anak gadis menginjak masa produktif mereka pasti memilih kerja sebagai pelacur.

“Menginjak masa produktif mereka sudah mau kerja seperti itu, karena pemikirannya begitu, mau bilang apa?”, tegasnya.