Category: Dunia Peristiwa


Pesawat Malaysia Airlines MH 17 Jatuh di Ukraina

TRIBUN-MEDAN.com, KIEV — Sebuah pesawat terbang milik Malaysia Airlines dikabarkan jatuh di Ukraina. Demikian sejumlah sumber penerbangan yang dikutip kantor berita Rusia, Interfax, Kamis (17/7/2014).

Pesawat tersebut, yang tengah menjalani rute dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur, mengangkut 295 orang di dalamnya, diperkirakan jatuh di dekat perbatasan Ukraina dan Rusia.

Seorang juru bicara Malaysia Airlines membenarkan telah terjadi “sebuah insiden” terhadap salah satu pesawatnya dan akan mengeluarkan pernyataan resmi dalam waktu singkat. Baca lebih lanjut

Foto dari salah satu Taman Kanak-kanak.

Energi dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) merupakan energi yang ramah lingkungan, jika dikelola dengan baik. Nuklir mampu memberikan energi berupa listrik yang besar, hanya dengan bahan baku yang sangat sedikit.

Saat ini, ribuan PLTN beroperasi dibelahan dunia, dan negara maju merupakan pengguna besar dari nuklir ini. Namun jika ada kesalahan sedikit saja, nuklir bisa menjadi sesuatu yang membahayakan.

Tidak hanya hitungan tahun, untuk menghilangkan radiasi nuklir yang terpapar dibutuhkan beberapa generasi. PLTN memang menjadi dua sisi mata pisau, satu sisi sangat banyak manfaatnya, di sisi lain menyimpan bahaya yang selalu mengancam. Bukan hanya kepada pekerja dalam PLTN, tetapi dalam wilayah di mana PLTN berada. Baca lebih lanjut

KALAU DIBIKIN FILM GIMANA MENURUT AGAN??

Berikut ini adalah tulisan seorang wartawan yang meliput jajak pendapat di Dili, Timor-timur. Tulisan ini menurut ane luar biasa, namun sekaligus membuat dada sesak, miris, dan sedih….
Ditulis oleh Kafil Yamin, wartawan kantor berita The IPS Asia-Pacific, Bangkok, yang dikirim ke Timor Timur pada tanggal 28 Agustus 1999 untuk meliput ‘Jajak Pendapat Timor-Timur’ yang diselenggarakan UNAMET [United Nations Mission in East Timor], 30 Agustus 1999.

Judul asli dari tulisan ini adalah Menit-Menit yang Luput dari Catatan Sejarah Indonesia.

Menit-Menit yang Luput dari Catatan Sejarah Indonesia :

 Demonstran yang mengalami luka dilarikan ke rumah sakit darurat di dekat Masjid Rabaa Adawiya, Cairo, Mesir, Rabu (14/8).

Senjata Israel kemungkinan digunakan untuk membubarkan aksi demonstrasi pendukung presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi, Rabu (14/8) lalu.

Pesawat kargo Israel terlihat mendarat di bandara Kairo Internasional pada hari ketika aparat keamanan Mesir melakukan pembubaran paksa terhadap demonstran yang melakukan aksi duduk bersama mendukung Mursi. Baca lebih lanjut

Sinking of the Titanic – LIFE Images

Masabumi Hosono

Mungkin anda masih ingat salah satu adegan dalam film Titanic saat sekoci terakhir akan diturunkan dan seorang pria nyelonong masuk kedalam sekoci tersebut, padahal yang diutamakan saat itu adalah perempuan dan anak-anak terlebih dahulu yang diperbolehkan masuk kedalam sekoci itu.Nah, kisah berikut adalah adegan setelah pria bule itu masuk kedalam sekoci penyelamat yang merupakan salah satu kisah heroik seorang penumpang Titanic yang berhasil ia catat dan catatannya ia simpan, ia menulis surat dalam bahasa Inggris kepada istrinya pada kertas catatan Titanic tetapi setelah ia diselamatkan ia kemudian menulisnya dalam bahasa Jepang. Sebelum akhirnya catatan tersebut dipublikasikan oleh putrinya.

Tahun 1910, Departemen Perhubungan Jepang mengirim utusan resmi bernama Masabumi Hosono, 42 tahun ke Rusia untuk belajar dari negara tersebut tentang perkeretaapian. Hosono menyelesaikan tugas nya itu pada awal 1912, kemudian ia pulang dan berhenti di London, dalam perjalanan pulangnya dengan melintasi Atlantik dengan menggunakan kapal Titanic. Perlu dikatakan, bahwa perjalanannya tidak seperti yang direncanakan.

Pada tanggal 14 April jam 11:40, hanya empat hari setelah berlayar, Titanic menghantam gunung es. Baca lebih lanjut

Hari ini Komando Pasukan Khusus TNI AD berulang tahun. Banyak cerita menarik seputar operasi militer dan sejarah pasukan elite ini.

Tahun 1963 Indonesia terlibat konfrontasi dengan Malaysia. Presiden Soekarno memerintahkan Panglima TNI menggelar Operasi Dwikora untuk menggagalkan pembentukan negara Malaysia.

Tidak ada pernyataan perang resmi seperti saat operasi militer Trikora merebut Irian Barat. Karena itu TNI tidak mengirim pasukan secara terbuka. Mereka mengirim gerilyawan-gerilyawan untuk membantu Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) yang berperang melawan pemerintah Malaysia.

Walau disebut gerilyawan, sebagian besar anggotanya justru pasukan elite TNI. Seperti Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang sekarang disebut Kopassus. Selain itu ada juga Pasukan Gerak Tjepat (PGT) dari TNI AU. Seragam TNI diganti dengan seragam hijau TNKU. Identitas mereka pun dipalsukan untuk menghapus jejak keterlibatan Indonesia. Baca lebih lanjut


Salah satu tokoh penghasut anti-Islam di Myanmar adalah biksu Budha ini. Namanya Wirathu. Ia juga yang menghasut kerusuhan anti-Muslim pada kerusuhan tahun 2003 lalu. Setelah mendekam di penjara selama sembilan tahun, ia pun dibebaskan pada 2012 atas amnesti yang diberikan untuk ratusan tahanan politik, usai reformasi pascamiliter berkuasa.

Biksu yang berusia 45 tahun ini kini menjabat sebagai kepala biara di Biara Masoeyein Mandalay. Di kompleks luas itu ia memimpin sekitar 60 biksu dan memiliki pengaruh atas lebih dari 2.500 umat Budha di wilayah tersebut.

Dari basis kekuatannya itulah Wirathu memimpin sebuah gerakan cepat yang dikenal sebagai “969”. 969 adalah kampanye provokatif yang menyerukan umat Budha untuk memboikot bisnis Muslim dan masyarakat Muslim.

Tiga angka 9-6-9 mengacu pada berbagai atribut Budha, ajarannya dan kerahibannya. Namun dalam prakteknya, nomor tersebut telah menjadi merek bentuk radikal anti-Islam secara nasionalisme yang berusaha untuk mengubah Myanmar menjadi seperti negara apartheid .

“Kami memiliki slogan: Ketika Anda makan, makan di 969, ketika Anda pergi, pergi ke 969, ketika Anda membeli, membeli ke 969,” kata Wirathu dalam sebuah wawancara di kuilnya di Mandalay.

Wirathu mulai memberikan serangkaian pidato kontroversial 969 sekitar empat bulan yang lalu. “Tugas saya adalah untuk menyebarkan misi ini,” katanya.

Gerakan 969 kemudian menyebar dengan cepat melalui stiker, brosur dan sebagainya. Stiker bertuliskan warna pastel disalut dengan angka 969 muncul di warung pinggir jalan, sepeda motor, poster dan mobil di seluruh pusat-pusat kota. Baca lebih lanjut

Biksu Wirathu
Tokoh biksu nasionalis Wirathu mengungkapkan pengakuannya terkait konflik agama di Myanmar.

Pengusung gerakan 969 ini takut Myanmar akan seperti Indonesia setelah islam masuk ke nusantara pada abad ke-13. Pada akhir abad ke-16, Islam dapat menggantikan Hindu dan Buddha sebagai agama yang dominan di pulau-pulau utama di Indonesia.

Dengan menyebarkan nilai 969, Wirathu berupaya mengingatkan kaum Buddha. ‘Lampu kuning’ itu berisi tanda untuk mengawasi Muslim yang mulai menipiskan identitas Myanmar sebagai negara Buddha.

“Dengan uang, mereka lebih kaya dan menikahi perempuan Buddha Burma yang kemudian masuk Islam dan menyebarkan agama,” katanya. Perilaku umat Islam itu, ujarnya, membuat pengikut kuil Buddha menjadi lebih sedikit.

Wirathu melanjutkan, ketika Muslim menjadi kaya, mereka akan membangun masjid yang dibangun tidak sama dengan Pagoda dan Kuil Buddha. “Mereka seperti musuh berpangkalan buat kita. Lebih banyak masjid, berarti lebih banyak musuh yang ada. Oleh karena itu, kita harus mempertahankannya.” Baca lebih lanjut

Relawan membawa kantong mayat, yang berisi jenazah korban kebakaran sebuah masjid di Yangon, Myanmar, Selasa,Selasa (2/4). (AP/Gemunu Amarasinghe)
Seorang Pendeta Buddha mencengkeram tangan gadis muslim dan menaruh pisau di lehernya. “Kalau anda mengikuti kami, saya bunuh dia,” kata pendeta tersebut mengancam polisi.

Berdasarkan keterangan saksi mata, massa dari pihak Buddha dipersenjatai dengan pedang dan parang mengejar 100 muslim di kota di Myanmar tengah.

Kamis (21/3) itu, hanya dalam beberapa jam, terdapat 25 muslim dibunuh. Pendeta Buddha menyeret tubuh mereka yang penuh darah di sebuah bukit di tetangga, disebut Mingalarzay Yone. Mereka menyusun mayat-mayat itu di api. Beberapa tampak sudah disembelih.

Juru kamera Reuters melihat mayat tersebut termasuk jenazah  dua anak, berusia sekitar sepuluh tahun atau lebih muda. Pembantaian itu diamini oleh coretan-coretan cat di sekitar Meikhtila. Bahkan, terdapat satu grafiti di tembok bertajuk ‘Pemusnahan Muslim’.

Kebencian etnis sudah timbul di Myanmar sejak 49 tahun militer berkuasa yang berakhir pada Maret 2011. Kebencian itu pun menyebar, mengancam negara ketika transisi demokrasi tengah berjalan. Gejala tersebut sudah tampak pada adanya pembersihan etnik dan ketidakberdayaan untuk menanganinya. Baca lebih lanjut

Sultan Sulu: Kami ingin bergabung dengan Indonesia

Sultan Sulu Muizul Lail Kiram mengaku sangat frustasi terhadap konflik perebutan Sabah dan Serawak dengan Malaysia. Sebab itu, dia meminta bantuan Indonesia buat merebut kembali wilayah di utara Pulau Kalimantan itu.

“Saya akan menyerahkan kedaulatan Sulu kepada Indonesia asal Indonesia mau membantu mengembalikan Sabah dan Serawak kepada kami,” kata Sultan Muizul. Dia mengoreksi namanya bukan Sultan Mudarasulail Kiram.

Menurut dia, Mudarasulail adalah orang mengklaim sultan Sulu. Aslinya dia bernama Faizal Abdul Naim, warga negara Malaysia asal Malaka.

Berikut penuturan Sultan Muizul Lail Kiram saat dihubungi Faisal Assegaf dari merdeka.com melalui telepon selulernya, Kamis (14/3).

Jadi apa rencana Anda selanjutnya?

Saya hari ini ada di Ibu Kota Manila. Mungkin besok saya akan bertemu Presiden Benigno Aquino III. Saya akan minta kepada dia untuk segera mengakhiri konflik di Sabah Saya yakin Presiden Aquino akan menanggapi permintaan itu karena orang Sulu warga Filipina.

Anda jadi minta bantuan kepada pemerintah Indonesia? Baca lebih lanjut

Empat tersangka pengeroyok anggota Kopassus tewas diberondong tembakan oleh 17 orang tak dikenal.
Empat tersangka pengeroyok anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Sertu Heru Santosa, tewas dalam sel mereka di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka tewas ditembaki sekelompok orang.

Hal ini diungkapkan Kapolda DIY Brigjen Pol Sabar Raharjo kepada VIVAnews, Sabtu pagi 23 Maret 2013. “Pagi tadi ada sekolompok orang mendatangi lapas,” kata dia.

Mereka meminta sipir menunjukkan dimana sel tahanan keempat tersangka. Setelah tahu, kelompok itu kemudian mendatanginya.

Kelompok ini kemudian melepaskan tembakan ke arah para tersangka. “Para tersangka tewas di tempat,” katanya. Baca lebih lanjut

Menilik pemilik Sabah yang sah

Klaim Malaysia atas milik negara lain rupanya tak hanya diderita oleh Indonesia yang sebagian besar budayanya mereka. Kesultanan Sulu, Filipina, malah merasakan tanah warisan mereka dicaplok pemerintah Negeri Jiran selama puluhan tahun. Sekarang mereka kembali untuk merebut wilayah leluhur mereka, Negara Bagian Sabah.

Harian Standard Today beredar di Filipina (18/2) melaporkan soal jejak sejarah yang mengaitkan Kesultanan Sulu dengan Sabah. Wilayah yang dulu milik Kesultanan Brunei itu merupakan hadiah Sultan Brunei sebab Sulu membantu negara kecil itu dalam meredam konflik antar warga sipil. Pecah Perang dunia ke II Inggris menduduki Sabah hingga selesainya masa perang dan berniat mengembalikan wilayah Sabah pada Kesultanan Sulu, namun pemungutan suara menyatakan warga lebih suka Sabah bergabung dengan Malaysia. Baca lebih lanjut

580971_146442358848340_1845610763_n

Pasukan Malaysia dengan kekuatan besar dikerahkan untuk melawan sekitar 200 loyalis Sultan Sulu, Filipina. Masing-masing punya alasan kuat. Demi mempertahankan kedaulatan dan kehormatan negeri jiran, di sisi lain, merebut kembali tanah milik nenek moyang: Sabah.

Angkatan bersenjata Malaysia Selasa dini hari kemarin kembali melancarkan serangan melawan Rajah Muda Agbimuddin Kiram, adik Sultan Sulu Jamalul Kiram III, dan pasukannya. Untuk mengakhiri aksi pendudukan di Desa Tanduo, Lahad Datu, Sabah.

Artileri dikerahkan, bom-bom dijatuhkan dari pesawat tempur. Namun, pihak Sulu mengklaim, serangan itu gagal total. Tak ada satupun pasukannya yang menjadi korban.
Baca lebih lanjut

Pasukan Malaysia terlibat perang dengan pasukan SuluBaku tembak antara tentara Malaysia dengan pasukan Kesultanan Sulu Filipina di Lahad Datu, Sabah, terus bertambah. Laman BBC, Jumat 1 Maret 2013, melaporkan setidaknya ada 14 orang tewas akibat pertempuran itu.

Kepala Polisi Sabah Hamza Taib mengatakan, dari 14 korban tewas itu, dua di antaranya adalah polisi Malaysia. Sementara, 12 korban lainnya merupakan pasukan Kesultanan Sulu.

Hamza Taib mengatakan, baku tembak telah berlangsung selama 30 menit pada Jumat pagi waktu setempat. Dia mengklaim saat itu lima anggota pasukan Sulu melepaskan tembakan terlebih dulu saat tentara Malaysia mengetatkan pengepungan di Lahad Datu.

“Kami tidak ingin menangkap mereka, namun mereka menembak ke arah kami. Kami tidak punya pilihan kecuali membalas tembakan tersebut,” kata Hamza Taib.

Hingga kini masih simpang siur penyebab terjadinya baku tembak ini. Pimpinan pasukan Kesultanan Sulu Agbimuddin Kiram mengatakan, polisi Malaysia lah yang mula-mula melepaskan tembakan. Baca lebih lanjut

Astronot John Young dan bendera AS di misi Apollo 16
Sebuah foto keluarga tertinggal di permukaan bulan selama 40 tahun. Foto itu diketahui milik astronot Chalie Duke yang melakukan perjalanan ke bulan pada 23 April 1972.
Charlie Duke, seperti dikutip dari laman Daily Mail, Kamis 14 Februari 2013, merupakan astronot termuda yang memulai perjalanan ke bulan bersama dua astronot lainnya yaitu John Young dan Ken Mattingly menggunakan pesawat Apollo 16.
Pesawat itu merupakan misi ke-16 program luar angkasa Amerika Serikat, pesawat luar angkasa kelima yang berhasil mendarat di permukaan bulan dan pertama yang menjejakkan kaki hingga dataran tinggi bulan.
Pesawat Apollo diluncurkan dari Pusat Luar Angkasa Kennedy di Florida, AS pada 16 April 1972. Misi itu berlangsung selama 11 hari, satu jam dan 51 menit dan berakhir pada 27 April di tahun yang sama.
Di balik foto keluarga tersebut, tertera tanda tangan keluarga Duke dan pesan berisi: “Ini adalah keluarga astronot Duke dari planet bumi. Mendarat di bulan pada April 1972.”

Baca lebih lanjut